Text copied!
CopyCompare
Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua - Lukas

Lukas 5

Help us?
Click on verse(s) to share them!
1Pada suatu hari Yesus berdiri di tepi Danau Galilea, dan banyak orang berkumpul dan saling berdesakan di sekeliling Dia, karena mereka mau mendengarkan ajaran-Nya tentang Firman Allah.
2Dia melihat dua perahu di pinggir pantai itu. Nelayan-nelayannya sudah turun dari perahu itu dan sedang membersihkan jala mereka.
3Yesus naik ke salah satu perahu itu— yaitu perahu Petrus. Dia mengajak Petrus bertolak sedikit jauh dari pantai supaya ada jarak. Lalu Dia duduk di atas perahu itu dan mengajar orang banyak dari situ.
4Setelah selesai mengajar, Dia berkata kepada Petrus, “Pindahkanlah perahu ini ke tempat yang lebih dalam. Lalu tebarkanlah jala-jalamu di sana untuk menangkap ikan.”
5Jawab Petrus kepada-Nya, “Guru, sudah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak mendapatkan apa-apa. Tetapi karena Engkau yang mengatakannya, saya akan tebarkan jala-jala kami.”
6Ketika mereka melakukannya, mereka mendapat banyak sekali ikan, sehingga jala mereka hampir robek.
7Lalu mereka memanggil teman-teman mereka yang punya perahu yang satu lagi untuk datang membantu. Lalu teman-teman itu datang dengan perahu itu dan membantu Petrus dan teman-temannya untuk mengisi ikan-ikan itu sampai kedua perahu itu penuh dan hampir tenggelam.
8Sesudah Petrus— yang juga disebut Simon, melihat kejadian itu, sujudlah dia di depan Yesus dan berkata, “Tuhan, tinggalkanlah saya, karena saya orang berdosa.”
9Dia berkata begitu karena dia dan semua orang yang bersamanya heran melihat banyaknya ikan yang mereka dapat.
10Teman kerja Petrus— Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, juga heran. Lalu Yesus berkata kepada Petrus, “Jangan takut! Mulai dari sekarang kamu tidak lagi menjala ikan, tetapi Aku akan mengajari kamu untuk menjaring orang-orang supaya mereka menjadi pengikut-Ku.”
11Sesudah mereka menarik perahu-perahunya ke pinggir danau, lalu mereka meninggalkan segala sesuatunya dan mengikut Dia.
12Pada suatu hari Yesus berada di satu kota. Di situ tinggal seorang yang tubuhnya penuh dengan penyakit kulit yang menular. Ketika dia melihat Yesus, dia sujud menyembah-Nya dan memohon, “Tuan! Kalau Tuan mau, Tuan sanggup menyembuhkan saya.”
13Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menjamah dia sambil berkata, “Aku mau. Sembuhlah!” Saat itu juga penyakitnya hilang.
14Lalu Yesus berkata, “Jangan ceritakan kejadian ini kepada siapa pun, tetapi pergi dan tunjukkanlah dirimu kepada imam. Dan persembahkanlah kurban karena kesembuhanmu— seperti yang sudah diperintahkan oleh Musa. Hal ini kamu lakukan sebagai bukti bagi semua orang bahwa kamu sudah sembuh.”
15Tetapi berita tentang Yesus semakin tersebar luas, sehingga orang banyak datang berbondong-bondong untuk mendengarkan Dia dan minta disembuhkan dari penyakit mereka.
16Tetapi Dia sering pergi menyendiri ke tempat yang sepi untuk berdoa.
17Pada suatu hari, Yesus sedang mengajar orang banyak, dan di situ juga ada orang-orang dari kelompok agama Yahudi yang disebut Farisi dan beberapa ahli Taurat. Para pemimpin agama itu sudah datang dari setiap kota di provinsi Galilea dan Yudea dan dari kota Yerusalem. Pada hari itu kuasa Allah ada pada Yesus untuk menyembuhkan orang sakit.
18Lalu datanglah beberapa orang membawa seorang yang lumpuh total yang terbaring di atas kasurnya. Mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus.

19Tetapi mereka tidak bisa membawanya masuk oleh karena orang banyak yang ada di situ. Jadi, mereka naik ke atas atap rumah itu, membuka atapnya dan menurunkan orang lumpuh itu dengan kasurnya ke tengah-tengah orang banyak— tepat di hadapan Yesus.
20Ketika Yesus memperhatikan bahwa mereka percaya penuh bahwa Dia berkuasa untuk menyembuhkan orang lumpuh itu, Dia berkata, “Saudara, Aku sudah mengampuni dosa-dosamu.”
21Para ahli Taurat dan orang-orang Farisi mulai berkata dalam hati mereka, “Terlalu berani sekali orang ini berkata begitu! Dia sudah menghina Allah! Tidak seorang pun yang boleh mengampuni dosa manusia— selain Allah sendiri.”
22Saat itu juga Yesus tahu apa yang mereka pikirkan. Lalu Dia menegur mereka, “Aku tahu bahwa kalian ragu-ragu dalam hati tentang apa yang Aku katakan itu!
23Tentu kalian sulit menerima ketika Aku berkata kepada orang lumpuh ini, ‘Aku sudah mengampuni dosa-dosamu.’ Apakah lebih mudah kalian terima kalau Aku berkata kepadanya, ‘Bangunlah, angkat kasurmu dan pulanglah’?!
24Tetapi melalui perkataan ini Aku membuktikan kepada kalian bahwa Aku— sebagai Anak Manusia, berhak untuk mengampuni dosa manusia!” Lalu Yesus berkata kepada orang lumpuh itu, “Bangunlah, angkatlah kasurmu dan pulanglah ke rumahmu!”
25Saat itu juga orang itu berdiri di depan mereka. Dia mengambil kasurnya, lalu pulang sambil memuji-muji Allah.
26Semua orang itu sangat heran dan memuji Allah. Dengan penuh hormat dan rasa takut kepada Allah mereka berkata, “Hari ini kita sudah menyaksikan hal-hal yang luar biasa!”
27Sesudah itu Yesus keluar dan melihat seorang petugas pemerintah yang sedang duduk di tempat kerjanya. Pekerjaan orang itu adalah penagih pajak dari masyarakat untuk diberikan kepada pemerintah Roma. Nama orang itu Matius. Yesus berkata kepadanya, “Mari, ikutlah Aku.”
28Matius pun berdiri, meninggalkan segala sesuatu yang ada di tempat kerjanya, dan ikut Yesus dalam perjalanan.
29Matius mengadakan perjamuan makan besar bagi Yesus di rumahnya. Banyak penagih pajak dan orang-orang lain makan bersama mereka.
30Melihat hal itu, orang-orang Farisi dan para ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid-Nya, “Kenapa kalian makan dan minum bersama para penagih pajak dan orang-orang berdosa yang lain?”
31Yesus menjawab mereka, “Orang yang sehat tidak perlu ke dokter. Yang perlu ke dokter adalah orang sakit.
32Begitu juga dengan Aku. Aku datang untuk memanggil orang-orang berdosa supaya bertobat— bukan untuk orang-orang yang merasa dirinya benar!”
33Lalu ada orang-orang yang berkata kepada Yesus, “Para murid Yohanes sering berdoa dan berpuasa. Para anggota kelompok Farisi juga begitu. Tetapi murid-muridmu terus makan dan minum.”
34Yesus menjawab dengan memberikan contoh yang menunjukkan persamaan, “Pasti tidak ada tamu-tamu dalam suatu pesta pernikahan disuruh berpuasa selama pengantin laki-laki masih ada bersama mereka! Begitu juga selama Aku masih bersama murid-murid-Ku, mereka tidak akan berpuasa.
35Tetapi coba kalian pikir apa yang akan terjadi kalau pengantin laki-laki ditangkap oleh yang memusuhi-Nya. Hal itulah yang akan terjadi kepada-Ku, dan pada waktu itulah murid-murid-Ku akan berpuasa.”
36Yesus juga memberi dua contoh ini kepada mereka: “Kalau seseorang mempunyai baju lama yang sudah robek, tidak mungkin dia menambalnya dengan kain yang diambil dari baju yang baru. Karena dia tidak mau merusak baju barunya itu, dan kain baru itu tidak akan cocok untuk menambal baju lama itu.

37Begitu juga dengan air anggur yang baru. Anggur baru tidak mungkin diisi ke dalam kantong kulit yang lama. Karena waktu air anggur itu menguap dan udaranya tidak bisa keluar, kantong itu akan menjadi rusak. Akhirnya air anggur akan tumpah dan kantong kulit itu pun jadi terbuang.
38Oleh karena itu, air anggur yang baru harus diisi ke dalam kantong kulit yang baru juga.
39Tetapi, orang yang sudah pernah minum anggur yang lama tidak akan mau lagi minum anggur yang baru, karena dia akan berkata, ‘Anggur yang lama lebih enak.’”