Text copied!
CopyCompare
Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua - Markus - Markus 6

Markus 6:12-39

Help us?
Click on verse(s) to share them!
12Lalu murid-murid-Nya itu pun pergi dan menyampaikan bahwa sudah waktunya untuk bertobat.
13Mereka juga mengusir banyak setan dari orang-orang. Dan waktu murid-murid Yesus mengoleskan minyak zaitun kepada orang sakit sebagai tanda berkat Allah, orang-orang sakit itu pun menjadi sembuh.
14Lalu, Raja Herodes— yaitu raja provinsi Galilea, mendengar tentang Yesus, karena nama-Nya sudah terkenal di mana-mana. Pada waktu ini terjadi, Herodes baru saja membunuh Yohanes Pembaptis. Jadi ada orang yang berkata, “Yohanes Pembaptis sudah hidup kembali dari antara orang mati, tetapi sekarang dia menyebut dirinya Yesus. Karena itulah Yesus bisa membuat banyak keajaiban.”
15Tetapi ada orang lain yang berkata, “Dia adalah Nabi Elia— yang dulu terangkat ke surga dalam keadaan hidup, dan sekarang dia kembali dan menyebut dirinya Yesus.” Tetapi ada juga yang berkata, “Dia adalah seorang nabi yang baru, seperti nabi-nabi pada zaman dulu.”
16Waktu Herodes mendengar hal itu, dia berkata, “Dia pasti Yohanes Pembaptis! Dulu lehernya sudah dipotong oleh tentara saya atas perintahku. Tetapi sekarang dia sudah hidup kembali!”
17Jauh sebelum peristiwa itu, Herodes sudah merampas Herodiana, istri adiknya sendiri, Filipus. Yohanes Pembaptis sudah menegur dia berulang-ulang, “Menurut Hukum Taurat kamu tidak boleh kawin dengan istri adikmu itu.” Karena itu Herodes menyuruh tentaranya untuk menangkap Yohanes dan memasukkan dia ke dalam penjara dalam keadaan terikat dengan rantai besi.
19Karena alasan itu juga, Herodiana menyimpan dendam terhadap Yohanes Pembaptis, dan berusaha mengatur rencana untuk membunuh dia. Tetapi Herodiana tidak bisa melakukan itu,
20karena Raja Herodes tidak memberi izin karena dia takut kepada Yohanes Pembaptis. Herodes sadar bahwa Yohanes adalah orang suci dan benar di mata Allah. Dia juga senang mendengar ajaran dari Yohanes, walaupun ajarannya selalu membuat dia merasa kuatir.
21Akhirnya Herodiana mendapat kesempatan yang dia inginkan itu— yaitu waktu mereka merayakan hari ulang tahun Herodes. Pada pesta makan itu, Herodes mengundang pegawai-pegawai besar, kepala tentara, termasuk juga orang-orang penting yang ada di Galilea.
22Dalam pesta itu anak perempuan dari Herodiana menari di hadapan Herodes dan semua tamunya. Mereka semua sangat senang melihat dia menari. Jadi Herodes langsung berjanji kepada dia, “Kamu boleh minta apa saja yang kamu mau, aku akan berikan kepadamu.”
23Herodes juga bersumpah kepada dia, “Aku akan berikan apa saja yang kamu minta, biarpun itu setengah dari kuasa yang aku punya atas kerajaan ini.”
24Lalu perempuan itu keluar dan bertanya kepada ibunya, “Apa yang sebaiknya aku minta?” Dan ibunya berkata, “Kamu minta kepala Yohanes Pembaptis.”
25Langsung anak perempuan itu kembali dengan cepat kepada Raja Herodes dan berkata, “Aku hanya meminta— sekarang juga, kepala Yohanes Pembaptis ditaruh di atas piring besar dan dibawa kemari!”
26Waktu Herodes mendengar permintaan itu dia sangat menyesal, tetapi dia tidak bisa menolak permintaan perempuan itu, karena dia sudah bersumpah di hadapan semua tamunya.
27Jadi Herodes langsung menyuruh seorang tentara pergi untuk memotong dan membawa kepala Yohanes. Tentara yang disuruh itu adalah orang yang selalu ditugaskan untuk membunuh orang yang dihukum mati. Jadi dia pergi ke penjara dan memotong leher Yohanes Pembaptis,
28dan membawa kepalanya di atas sebuah piring besar, lalu diberikan kepada perempuan itu. Dan perempuan itu pun memberikannya kepada ibunya.
29Waktu pengikut-pengikut Yohanes Pembaptis mendengar berita itu, mereka pergi ke penjara untuk mengambil mayatnya dan dikuburkan.
30Waktu murid-murid yang diutus Yesus itu kembali dan berkumpul bersama Dia, mereka menceritakan semua yang sudah mereka lakukan dan ajarkan.
31Tetapi waktu itu orang-orang terus berdatangan ke tempat itu. Oleh karena itu Yesus dan murid-murid-Nya tidak mempunyai waktu sedikit pun untuk istirahat— biarpun hanya sebentar saja untuk makan. Jadi Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita bisa beristirahat di sana.”
32Maka mereka pergi naik perahu ke tempat yang sunyi.
33Tetapi ada banyak orang yang melihat Yesus dan murid-murid-Nya naik perahu. Dan tanpa diberitahukan, orang-orang itu sudah menebak ke mana tujuan mereka. Jadi orang-orang itu berjalan kaki mengikuti mereka. Orang-orang lain dari kota-kota di daerah itu yang mendengar, juga lari ikut bersama mereka. Jadi orang-orang sampai lebih dulu di tempat itu dari pada Yesus dan murid-murid-Nya.
34Waktu Yesus turun dari perahu, Dia melihat banyak sekali orang sudah berkumpul di situ. Dan Dia merasa kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak punya gembala. Lalu Dia mulai mengajar banyak hal kepada mereka.
35Ketika hari mulai gelap, murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya, “Sekarang hari sudah mulai gelap, dan tempat ini adalah daerah terpencil.
36Jadi lebih baik kita menyuruh mereka pergi ke rumah-rumah dan desa-desa yang ada di dekat sini untuk membeli makanan.”
37Tetapi Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kalian saja yang memberi makan kepada mereka!” Tetapi kedua belas murid membalas, “Tidak mungkin kami membeli makanan untuk orang sebanyak ini! Kalau kami bekerja satu bulan mungkin kami bisa mendapat uang yang cukup, lalu membeli makanan untuk mereka.”
38Lalu Yesus bertanya, “Berapa roti yang kalian punya? Coba pergi lihat.” Sesudah melihat, mereka menjawab “Ada lima roti dan dua ikan.”
39Kemudian Yesus menyuruh orang banyak itu duduk berkelompok-kelompok di atas rumput.

Read Markus 6Markus 6
Compare Markus 6:12-39Markus 6:12-39