Text copied!
CopyCompare
Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua - Roma - Roma 7

Roma 7:1-11

Help us?
Click on verse(s) to share them!
1Saudara-saudari— khususnya kalian orang Yahudi yang ada di kota Roma, saya mau mengingatkan sesuatu mengenai Hukum Taurat: Peraturan-peraturannya hanya berlaku selama manusia masih hidup.
2Seperti seorang perempuan yang sudah menikah: Dia harus hidup bersama dengan suaminya selama suaminya itu masih hidup. Tetapi kalau suaminya mati, dia bebas dari peraturan pernikahan yang ada dalam Hukum Taurat.
3Kalau perempuan itu kawin atau berhubungan seks dengan laki-laki lain sementara suaminya masih hidup, peraturan itu mengatakan bahwa dia berzina. Kalau suaminya mati, dia menjadi bebas dari peraturan pernikahan itu. Jadi, kalau perempuan itu menikah dengan laki-laki lain sesudah suaminya meninggal, dia tidak berzina.
4Demikian juga, Saudara-saudari, karena kita bersatu dengan tubuh Kristus, maka kita menganggap bahwa diri kita yang lama sudah mati bersama Dia. Dengan demikian, kita sudah bebas dari kewajiban kita untuk hidup menurut Hukum Taurat. Dan kita juga menganggap bahwa diri kita bersatu dengan Dia ketika Dia dihidupkan kembali dari kematian. Berarti kita dibebaskan supaya cara hidup kita memuliakan Allah.
5Dahulu, kita adalah manusia lemah karena dikuasai oleh keinginan-keinginan badani kita yang jahat. Memang Hukum Taurat mengingatkan kita untuk tidak berbuat dosa, tetapi justru peringatan itu membangkitkan keinginan kita untuk melanggar Hukum itu lagi. Karena dikuasai oleh keinginan itu, kita terus berbuat dosa yang menjerat kita ke dalam kematian roh dan jiwa kita.
6Dahulu, kita terikat kepada Hukum Taurat seperti dalam ikatan pernikahan. Tetapi sekarang, kita dibebaskan dari Hukum Taurat karena kita sudah menganggap diri kita mati. Jadi, bukan lagi ikatan Hukum Taurat itu yang mengatur kita! Melainkan sekarang kita melayani Allah dengan cara baru menurut Roh Kudus— bukan dengan cara lama menurut peraturan-peraturan yang tertulis.
7Mungkin ada di antara kalian yang menganggap bahwa saya bermaksud mengatakan, “Hukum Taurat itu tidak baik.” Maksud saya tidak seperti itu! Tetapi kalau Hukum Taurat tidak pernah ada, saya tidak akan pernah mengerti dan sadar akan dosa-dosa saya. Contohnya, kalau Hukum Taurat tidak menuliskan, “Kamu tidak boleh menginginkan milik orang lain,” saya tidak mengetahui bahwa saya bersalah waktu melakukan itu.
8Dan kuasa dosa di dalam tubuh saya justru menggunakan larangan itu untuk membujuk saya semakin menginginkan segala macam hal yang tidak baik. Tetapi kalau larangan dari Hukum Taurat tidak pernah ada, kuasa dosa di dalam diri saya itu tidak bisa menggunakan larangan-larangan itu sebagai alat untuk membujuk saya.
9Dulu sebelum saya mengenal peraturan Hukum Taurat, saya merasa bahwa saya hidup dengan baik. Tetapi ketika saya belajar tentang peraturan-peraturan Hukum itu, keinginan dosa semakin menguasai hidup saya,
10dan saya merasa diri saya seperti mati dan terpisah dari Allah. Sebenarnya Hukum Taurat dimaksudkan untuk memimpin saya kepada hidup yang selama-lamanya, tetapi bagi saya malah mendatangkan kematian rohani.
11Kuasa dosa dalam diri saya menggunakan peraturan hukum itu untuk menipu dan juga seperti membunuh roh dan jiwa saya.

Read Roma 7Roma 7
Compare Roma 7:1-11Roma 7:1-11