Text copied!
CopyCompare
Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua - Lukas - Lukas 8

Lukas 8:13-39

Help us?
Click on verse(s) to share them!
13Bibit yang jatuh di tanah yang berbatu-batu menggambarkan orang-orang yang ketika mendengarkan ajaran dari Allah menerimanya dengan senang hati. Tetapi ajaran itu tidak bisa tumbuh di dalam hati mereka. Mereka percaya hanya sebentar saja. Ketika mereka mendapat kesulitan dalam hidup mereka, mereka meninggalkan ajaran itu.
14Bibit yang jatuh di antara rumput berduri menggambarkan orang-orang yang sudah mendengarkan ajaran Allah, tetapi dalam menjalani hidup sehari-hari, mereka kuatir, serta mengejar kekayaan dunia dan kesenangan dunia. Semua hal itu menghambat pertumbuhan ajaran itu, sehingga tidak bisa menghasilkan sesuatu yang baik dalam hidup mereka.
15Dan bibit yang jatuh di tanah yang subur menggambarkan orang-orang yang pada saat mendengarkan ajaran Allah menyimpannya dengan baik di dalam hati mereka yang tulus, lalu mereka taat dengan tetap bertekun kepada ajaran itu. Mereka seperti tanah yang subur yang menghasilkan banyak buah.”
16Lalu Yesus menambah perumpamaan ini: “Orang tidak mungkin menyalakan pelita lalu menutupnya dengan ember! Juga tidak mungkin dia menaruh itu di bawah tempat tidur. Tetapi pelita selalu ditaruh di tempat yang tinggi, supaya orang-orang yang masuk ke dalam rumah diteranginya.
17Begitu juga semua ajaran yang Aku ajarkan dengan perumpamaan kepada orang banyak: Sekarang artinya dirahasiakan, tetapi nanti semuanya akan terbuka. Yang tidak jelas sekarang nanti akan menjadi jelas.
18Oleh karena itu, perhatikanlah baik-baik cara kalian mendengarkan ajaran-ajaran-Ku. Karena bagi setiap orang yang menerima ajaran-Ku, Allah akan menambahkan kemampuan kepadanya supaya lebih mengerti. Tetapi bagi setiap orang yang tidak menerima ajaran-Ku— biarpun dia pikir bahwa dia mengerti sedikit, Allah akan mengambil kemampuan untuk mengerti itu darinya.”
19Kemudian ibu dan saudara-saudara-Nya datang menemui Yesus, tetapi mereka tidak bisa bertemu dengan-Nya karena orang banyak yang mengelilingi-Nya.
20Lalu seseorang memberitahukan kepada-Nya, “Pak, ibu dan saudara-saudarimu sedang menunggu di luar. Mereka mau berbicara dengan kamu.”
21Tetapi Yesus berkata kepadanya, “Setiap orang yang mendengarkan ajaran Allah dan melakukannya Aku anggap seperti ibu dan saudara-saudari-Ku!”
22Pada suatu hari, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya “Mari kita pergi ke seberang danau.” Jadi mereka pun naik perahu dan berangkat.
23Ketika mereka sedang berlayar, Yesus tertidur. Tiba-tiba angin badai bertiup di danau itu. Banyak air masuk ke dalam perahu itu, sehingga mereka berada dalam bahaya dan hampir tenggelam.
24Lalu para murid-Nya mendekati Dia dan membangunkan-Nya serta berkata, “Guru, Guru! Mampuslah kita!” Yesus pun bangun dan dengan suara keras berkata kepada angin badai dan ombak itu, “Diam!” Lalu angin badai dan ombak itu pun diam dan danau menjadi tenang kembali.
25Kemudian Dia berkata kepada mereka, “Kenapa kalian meragukan Aku?!” Mereka merasa heran dan takut terhadap Yesus, lalu berkata satu sama lain, “Wah, Orang macam apa Dia ini?! Angin dan danau pun taat pada perintah-Nya.”
26Mereka terus berlayar dan sampailah mereka di daerah kota Gerasa— yang terletak di sebelah tenggara Danau Galilea.
27Sesudah Yesus berada di darat, seorang laki-laki dari kota itu yang dirasuki bermacam-macam setan menemui-Nya. Orang itu sudah lama telanjang dan tidak mau tinggal di rumah. Dia hanya tinggal di dalam gua-gua lokasi pekuburan.
28Roh-roh jahat itu sering menyeret orang itu. Waktu orang-orang kota itu masih berusaha menjaganya, kedua tangannya dirantai dan kedua kakinya dipasung. Tetapi dia selalu bisa memutuskan segala pengikat itu, lalu di bawah pengaruh setan-setan itu dia pergi ke tempat-tempat terpencil. Ketika orang itu bertemu dengan Yesus, dia berteriak dan sujud di hadapan-Nya. Lalu Yesus memerintahkan roh-roh jahat itu keluar dari orang itu. Dan dengan suara keras orang itu berkata, “Hei, Yesus— Anak Allah Yang Mahatinggi! Kamu mau apa dengan saya? Saya mohon, jangan siksa saya!”
30Lalu Yesus bertanya kepadanya, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Batalion.” Dia menjawab begitu karena banyak sekali setan yang masuk ke dalam dirinya.
31Lalu setan-setan itu berkali-kali memohon supaya Yesus tidak mengusir mereka masuk ke dalam jurang maut.
32Tidak jauh dari situ— di sisi bukit yang curam, ada sekelompok besar babi piaraan sedang makan. Lalu setan-setan itu memohon kepada Yesus supaya mereka diizinkan masuk ke dalam babi-babi itu. Yesus pun setuju.
33Dan setan-setan itu langsung keluar dari orang itu dan masuk ke dalam babi-babi itu. Kemudian babi-babi itu lari dengan cepat lalu terjun dari pinggir jurang ke dalam danau dan mati tenggelam.
34Sesudah para penjaga babi melihat apa yang terjadi, mereka lari dan pergi menceritakan kejadian itu ke kota Gerasa dan ke daerah sekitarnya.
35Lalu orang-orang yang mendengar berita itu pergi melihat apa yang sudah terjadi. Waktu mereka tiba di tempat Yesus berada, mereka melihat orang yang ditinggalkan setan-setan itu sudah berpakaian dan sedang duduk dengan tenang dekat Yesus sambil mendengarkan-Nya. Pikirannya juga sudah sehat. Melihat kejadian itu takutlah mereka kepada Yesus.
36Dan para penjaga babi yang sudah melihat hal itu sendiri menceritakan kembali kepada orang-orang yang baru datang itu— bagaimana orang yang kerasukan setan-setan itu disembuhkan.
37Lalu penduduk daerah Gerasa meminta Yesus meninggalkan daerah mereka, karena mereka sangat ketakutan. Karena itu Yesus dan murid-murid-Nya kembali naik perahu meninggalkan daerah itu.
38Orang yang sudah dilepaskan dari setan-setan itu berkali-kali meminta kepada Yesus supaya dia bisa ikut bersama-Nya. Tetapi Yesus menyuruh orang itu pulang dengan berkata,
39“Pulanglah dan ceritakanlah bagaimana Allah sudah menolongmu.” Dia pun pergi ke seluruh kota Gerasa dan menceritakan caranya Yesus dengan begitu luar biasa menolong dia.

Read Lukas 8Lukas 8
Compare Lukas 8:13-39Lukas 8:13-39