5 Walaupun dia tidak pernah melihat cahaya matahari dan tidak tahu apa-apa tentang kehidupan manusia di dunia ini, dia bisa istirahat dengan lebih tenang daripada orang kaya tersebut.
6 Biarpun orang kaya itu hidup sampai dua ribu tahun, tetapi kalau tidak menikmati kekayaannya itu, maka semuanya itu percuma saja! Karena akhir hidup selalu sama, yaitu mengalami kematian.
7 Kita bekerja dengan susah payah supaya mendapat sesuatu untuk dimakan, tetapi tetap saja tidak pernah merasa puas!
8 Jadi baik orang bijak maupun orang bebal tidak ada bedanya! Ada orang miskin yang berperilaku baik di hadapan orang, tetapi perilaku baiknya itu tidak punya manfaat apa-apa. Sebab pada akhirnya sesudah mati, mereka semua tidak ada bedanya.
9 Ya, lebih baik menikmati apa yang ada padamu, daripada menginginkan sesuatu yang tidak kamu miliki. Semuanya itu sia-sia— sama seperti orang yang berusaha menjaring angin!
10 Segala sesuatu yang terjadi sudah ditentukan oleh Allah sejak mulanya. Kita hanya manusia yang lemah, dan tidak pantas untuk membantah Allah Pencipta kita.
11 Semakin kita berbantah-bantahan tentang nasib kita, semakin sia-sia perkataan kita. Percuma!
12 Dalam waktu hidup yang sementara dan sia-sia ini, tidak seorang pun yang mengetahui cara hidup yang paling baik. Sebab tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di dunia ini sesudah dia mati.