Text copied!
CopyCompare
Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua - Yakobus

Yakobus 4

Help us?
Click on verse(s) to share them!
1Kenapa kalian berkelahi dan bertengkar satu sama lain?! Bukankah semua itu disebabkan oleh keinginan-keinginan kalian masing-masing yang saling berperang untuk menguasai dirimu?
2Kamu mengingini sesuatu, tetapi tidak bisa mendapatkannya. Lalu kamu iri hati kepada teman yang mempunyainya, sampai kamu siap melakukan apa saja untuk mendapatkan barang itu— seperti bertengkar, berkelahi, bahkan membunuh. Karena inilah kamu tidak mendapatkan barang itu: Kamu lupa memintanya dari Allah dalam doa!
3Atau kamu sudah berulang-ulang memintanya kepada Allah, tetapi Dia tidak menjawab doamu. Hal itu terjadi karena kamu memintanya dengan alasan yang salah— karena kamu mau menggunakannya untuk kesenangan dirimu sendiri.
4Kamu sama seperti pelacur! Memang pelacur tidak mau setia kepada satu laki-laki, dan begitu juga kamu tidak mau setia kepada Allah! Seharusnya kamu tahu kalau bersahabat dengan hal-hal yang duniawi berarti memusuhi Allah. Sekali lagi saya ulangi: Kamu yang mau bersahabat dengan dunia ini, berarti kamu menjadikan dirimu musuhnya Allah.
5Atau mungkin kamu menganggap ayat Kitab Suci yang berikut ini omong kosong saja— kah? Ayat yang saya maksudkan itu berkata, “Roh Allah yang diutus oleh Allah Bapa untuk berdiam di dalam hidup kita sungguh dengan cemburu merindukan supaya kita setia kepada-Nya.”
6Tetapi kenyataannya, kebaikan hati Allah semakin lebih besar kepada kita, seperti yang dikatakan dalam Kitab Suci, “Allah menentang orang yang sombong, tetapi Dia baik hati kepada orang yang rendah hati.”
7Karena itu, taatlah kepada Allah. Lawanlah iblis, maka dia akan lari dari kamu.
8Mendekatlah kepada Allah, maka Dia akan mendekat kepadamu. Hei kamu orang berdosa, jangan lagi menggunakan tanganmu untuk berbuat dosa! Murnikanlah hatimu kembali, oleh karena kamu belum menetapkan kalau kamu tetap mengikut Allah atau mengikut arus dunia ini.
9Bertobatlah sungguh-sungguh dengan hati yang sedih, menyesal, dan menangis. Daripada bersenang-senang dan gembira, lebih baik kamu meratap karena keadaan rohanimu.
10Rendahkanlah dirimu di hadapan TUHAN, maka Dia akan mengangkat dan menolongmu.
11Saudara-saudari, janganlah kamu saling memfitnah. Kalau kamu mencela sesamamu, hal itu sama seperti kamu mengangkat dirimu menjadi hakim. Maksud saya, ternyata kamu merasa diri kamu hebat— bukan saja untuk menghakimi sesamamu, tetapi juga untuk berkata, “Hukum TUHAN itu perlu diubah.” Bukan urusanmu untuk mengubah perintah TUHAN, tetapi tugasmu adalah untuk menaati Hukum Kasih itu!
12Hanya ada satu Hakim yang berhak menentukan Hukum bagi kita— yaitu Allah, bukan kamu! Dialah yang berkuasa menyelamatkan atau membinasakan. Karena itu kamu tidak boleh lagi mencela sesamamu!
13Hai Saudara-saudari yang berkata, “Hari ini atau besok kami akan pergi ke suatu kota, lalu berdagang di sana selama satu tahun, dan pasti kami akan mendapat uang yang banyak,”—
14padahal kamu tidak tahu apa-apa tentang hidupmu besok! Hidupmu hanya seperti asap— sebentar ada, sebentar lagi hilang.
15Jadi sebaiknya kamu berkata seperti ini: “Kalau TUHAN menghendakinya, kami akan hidup dan akan melakukan ini atau itu.”
16Tetapi dalam rencana yang tadi itu, ternyata kamu sombong dan mengandalkan kekuatan sendiri. Semua kesombongan seperti itu adalah salah.
17Siapa yang mengetahui apa yang benar untuk dilakukan tetapi tidak melakukannya, maka dia berdosa.