Text copied!
Bibles in Indonesian

Pengkhotbah 7:17-29 in Indonesian

Help us?

Pengkhotbah 7:17-29 in Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua

17 Dan janganlah menyerahkan hidupmu hanya untuk melakukan kejahatan dan kebodohan. Itu hanya membuat kamu lebih cepat mati!
18 Jadi lakukanlah nasihatku itu, karena setiap orang yang takut dan hormat kepada Allah melakukannya.
19 Jadilah bijaksana! Karena kekuatan orang bijak melebihi kekuatan sepuluh orang pemimpin di kotanya.
20 Di bumi ini tidak ada orang benar yang selalu berbuat baik dan tidak pernah berdosa.
21 Jangan suka mendengarkan pembicaraan orang secara diam-diam, supaya kamu tidak mendengar pelayanmu menjelekkanmu!
22 Ingatlah bahwa kamu juga sering menjelekkan orang lain!
23 Tentang segala hal di atas aku sudah berusaha meneliti dengan sangat tekun, karena pikirku, “Biar aku menjadi orang yang paling bijak.” Tetapi aku merasa masih jauh dari ujung yang aku cari itu.
24 Kebijaksanaan tentang hal-hal tersebut masih jauh dariku dan terlalu sulit untuk ditemukan.
25 Namun aku terus mencari dan belajar tentang kedua hal ini: Berusaha untuk menjadi bijaksana serta menemukan alasan segala sesuatu terjadi. Aku berusaha untuk membuktikan bahwa berbuat jahat merupakan kebebalan. Hanya orang gila yang akan terus hidup secara bodoh.
26 Aku melihat bahwa ada perempuan yang suka menggoda laki-laki bagaikan perangkap, dan kedua tangannya seperti rantai besi. Lebih baik mati daripada tertangkap oleh perempuan seperti itu! Orang berdosa akan masuk dalam perangkapnya. Tetapi orang yang ingin menyenangkan hati Allah akan terhindar.
27 Sesudah menyelidiki kedua hal tersebut dari berbagai segi, aku— penulis yang juga sebagai penasihat, ingin menyimpulkan hasil penyelidikanku, bahwa:
28 Aku tidak menemukan apa yang aku cari! Di antara seribu orang laki-laki, aku pernah menemukan seorang yang bijaksana dan patut dihormati. Tetapi aku belum menemukan seorang pun perempuan yang bijaksana.
29 Satu hal yang aku pelajari adalah bahwa Allah memang menciptakan manusia untuk hidup benar, tetapi kita sendirilah yang mengambil jalan yang berliku-liku.
Pengkhotbah 7 in Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua