Text copied!
Bibles in Indonesian

Pengkhotbah 5:4-18 in Indonesian

Help us?

Pengkhotbah 5:4-18 in Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua

4 Allah tidak suka sumpah orang bebal. Jadi jangan menjadi seperti orang bebal. Kalau kamu bersumpah untuk melakukan sesuatu bagi Allah, jangan menunda-nunda untuk menepatinya. Tepatilah sumpahmu itu!
5 Lebih baik kamu tidak bersumpah sama sekali, daripada bersumpah tetapi kamu tidak melakukannya.
6 Janganlah berdosa dengan mulutmu!— sehingga pada saat petugas Rumah Allah datang untuk menuntut kamu menepati janjimu itu, kamu menyangkal sumpahmu dengan berkata, “Maaf, ucapan saya itu keliru. Saya tidak bermaksud mengucapkan janji itu.” Jangan sampai Allah marah kepadamu dan menghancurkan segala hasil usahamu.
7 Karena sebagaimana banyak bermimpi tidak ada artinya dan banyak bicara tidak ada gunanya, lebih baik takut dan hormat kepada Allah daripada bersumpah tetapi tidak menepatinya.
8 Jangan heran jika kamu melihat pejabat menindas rakyat miskin, merampas hak-hak mereka, dan tidak memberi keputusan yang adil. Hal itu terjadi karena setiap pejabat yang melakukan demikian mempunyai kesepakatan dengan atasannya, dan keduanya mempunyai kesepakatan pula dengan atasannya yang lebih tinggi pangkatnya.
9 Demikianlah rakyat selalu ditekan supaya membayar uang suap kepada berbagai tingkat pejabat, sampai akhirnya raja mendapat bagiannya.
10 Kalau kamu mencintai uang dan berusaha menimbun harta kekayaanmu, kamu tidak pernah akan merasa puas dengan apa yang kamu miliki. Ini juga usaha yang sia-sia.
11 Semakin kamu bertambah kaya, semakin banyak orang akan bergabung bersamamu untuk ikut serta menghabiskan kekayaanmu itu. Akhirnya tidak ada manfaat menjadi kaya kecuali setiap hari menyaksikan kekayaanmu semakin berkurang.
12 Orang yang bekerja keras sepanjang hari bisa tidur dengan nyenyak— biarpun dia makan sedikit ataupun banyak. Tetapi orang kaya tidak bisa tidur dengan nyenyak karena merasa khawatir terus dengan harta kekayaannya.
13 Ada dua hal lagi yang sangat menyedihkan yang aku sudah lihat di dunia ini: Orang yang berhasil mengumpulkan harta kekayaan, tetapi kekayaan itu hanya mendatangkan kemalangan dan kesengsaraan bagi dirinya sendiri.
14 Ada juga orang kaya yang mengalami kegagalan dalam usahanya— sehingga hartanya berkurang, sampai tidak punya apa-apa lagi untuk diwariskan kepada anaknya.
15 Sebagaimana kita lahir telanjang, begitu juga kita tidak akan membawa harta apa pun saat meninggalkan dunia ini.
16 Ini benar-benar menyedihkan: Sebagaimana kita datang ke dalam dunia ini, demikian jugalah kita meninggalkan dunia ini! Keuntungannya tidak ada! Bukankah itu seperti orang yang bersusah payah tetapi tidak mendapatkan apa-apa?!
17 Selama hidup di dunia ini kita hanya mengalami kemalangan, kesulitan, berbagai penyakit, dan kemarahan.
18 Oleh karena semua itu, inilah kesimpulan dan nasihatku: Lebih baik kita menikmati makanan, minuman, pekerjaan serta hasilnya, karena itulah upah yang diberikan Allah kepada kita selama hidup yang sementara di dunia ini.
Pengkhotbah 5 in Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua