Text copied!
Bibles in Indonesian

Kisah 19:24-39 in Indonesian

Help us?

Kisah 19:24-39 in Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua

24 Masalah ini dimulai dari seorang pengusaha yang bernama Demitrius. Dia mempunyai usaha dalam pembuatan benda-benda seni yang terbuat dari perak. Di kota itu terdapat rumah penyembahan dewi Artemis, dan Demitrius bersama teman sekerjanya membuat rumah-rumah kecil dalam bentuk rumah dewi itu. Rumah-rumah kecil itu dijual kepada para penyembah dewi itu, jadi semua yang terlibat dalam usaha itu mendapat banyak uang.
25 Demitrius itu mengumpulkan semua tukang yang terlibat dalam pekerjaan itu dan berkata kepada mereka, “Saudara-saudara, kalian semua tahu bahwa kita mendapat banyak uang karena pekerjaan ini.
26 Tetapi sekarang kalian sendiri melihat dan mendengar bahwa Paulus sudah mengubah pikiran banyak orang dengan mengatakan, ‘Dewa-dewi yang dibuat oleh tangan manusia tidak hidup dan tidak berkuasa atas apa pun.’ Dan dia sudah berhasil mengubah pikiran banyak orang— baik penduduk Efesus maupun penduduk dari semua daerah di Asia.
27 Jadi celakanya bukan hanya pekerjaan kita ini yang akan dianggap sia-sia, tetapi juga pusat penyembahan dewi kita ini nanti akan dianggap sia-sia, dan kebesaran nama Artemis sendiri pun akan diinjak-injak! Sungguh celaka! Karena dialah dewi yang dipuja oleh semua orang di Asia dan di seluruh dunia.”
28 Waktu mereka mendengar dia berkata seperti itu, hati mereka menjadi panas dan mereka berteriak-teriak, “Besarlah Artemis, dewi orang Efesus!”
29 Lalu seluruh kota itu menjadi kacau. Dan kedua pengikut Paulus yang dari Makedonia, Gayus dan Aristarkus, ditangkap dan diseret ketika orang banyak beramai-ramai lari memasuki stadion.
30 Saat itu Paulus juga mau masuk ke dalam stadion itu untuk berbicara kepada orang banyak itu, tetapi saudara-saudari seiman tidak mengizinkan dia.
31 Malah beberapa pembesar provinsi Asia yang sudah menjadi sahabat Paulus mengirim pesan supaya dia tidak masuk ke tempat itu.
32 Keadaan di dalam stadion itu kacau sekali, karena ada orang yang berteriak tentang masalah yang satu, dan ada yang berteriak tentang hal yang lain. Jadi kebanyakan orang tidak tahu untuk apa mereka berkumpul di situ.
33 Lalu beberapa orang Yahudi mendorong maju seorang yang bernama Aleksander, karena mereka mau supaya dia menjelaskan bahwa yang menyebabkan masalah ini bukanlah orang Yahudi. Karena Aleksander mau berbicara, dia memberi tanda dengan tangannya supaya mereka diam.
34 Tetapi waktu orang banyak mengenal dia sebagai orang Yahudi, mereka berteriak-teriak selama kira-kira dua jam, “Besarlah Artemis, dewi orang Efesus!”
35 Lalu sekretaris kota itu menyuruh supaya orang banyak itu tenang. Sesudah itu dia berkata, “Hai orang Efesus, tidak usah ribut! Bukankah semua orang di dunia ini sudah tahu bahwa kita orang Efesus yang menjaga rumah pusat penyembahan dewi besar kita Artemis! Dan kitalah yang menjaga patungnya yang jatuh dari langit.
36 Dan memang tidak akan ada orang yang bisa membantah hal itu. Oleh karena itu, hendaklah kita tenang. Janganlah terburu-buru mengambil tindakan.
37 Percuma kalian membawa kedua orang ini ke sini. Karena mereka tidak mencuri apa pun dari rumah dewi kita, dan mereka juga tidak menghina dia.
38 Jadi, kalau Demitrius dan teman sekerjanya marah dengan seseorang, mereka bisa membawa perkara itu kepada sidang pengadilan— di mana secara teratur kedua pihak bisa saling menunjukkan kesalahan di depan para hakim.
39 Dan kalau kalian masih mempunyai masalah-masalah yang lain, itu bisa kita selesaikan nanti dalam sidang rakyat yang sah.
Kisah 19 in Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua