Text copied!
CopyCompare
Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua - Pengkhotbah - Pengkhotbah 4

Pengkhotbah 4:8-16

Help us?
Click on verse(s) to share them!
8Ada orang yang hidup sendiri tanpa anak dan saudara. Tanpa hentinya dia bekerja keras dan tidak pernah puas dengan hartanya. Orang itu berkata dalam hatinya, “Buat apa aku tidak bersenang-senang dengan sebagian dari hasil jerih payahku? Waktu aku mati, tidak ada keluarga dekat yang akan mewarisi semua kekayaanku ini!” Betapa sia-sia kehidupan itu! Sangat menyedihkan!
9Berdua lebih baik daripada seorang diri saja, karena mereka memperoleh upah yang lebih baik dari hasil kerja keras mereka.
10Dan apabila salah satu dari mereka jatuh, maka yang lain bisa menolongnya untuk berdiri. Tetapi betapa menyedihkan apabila seseorang yang hanya sendirian jatuh, maka tidak ada yang dapat menolongnya untuk berdiri.
11Kalau dua orang tidur berdampingan, maka mereka bisa saling menghangatkan. Sebaliknya sulit merasakan kehangatan kalau hanya seorang diri saja.
12Umpama dalam perkelahian, seorang diri saja akan mudah dikalahkan musuh. Tetapi kalau berdua, lebih mungkin mereka mampu bertahan. Tiga orang akan lebih kuat lagi— seperti tiga utas tali yang dijalin menjadi satu sulit diputuskan.
13Lebih baik seorang pemuda yang miskin sejak lahir tetapi bijak, daripada raja tua yang bebal dan tidak lagi mau menerima nasihat orang lain.
14Sebab pemuda seperti itu dapat keluar dari kemiskinan dan berhasil— meskipun dia pernah dipenjarakan. Dia bahkan bisa menjadi raja.
15Raja tua itu suatu saat akan digantikan oleh pemuda yang bijak itu, dan semua orang mendukungnya sebagai raja.
16Sekalipun raja itu berkuasa atas begitu banyak orang— sehingga tak terhitung jumlahnya, tetapi generasi di masa depan tidak akan mengenang atau menghormatinya. Maka menjadi raja pun juga sia-sia, sama seperti orang yang berusaha menjaring angin!

Read Pengkhotbah 4Pengkhotbah 4
Compare Pengkhotbah 4:8-16Pengkhotbah 4:8-16