Text copied!
CopyCompare
Perjanjian Baru dalam Terjemahan Sederhana Indonesia Edisi Kedua - Pengkhotbah - Pengkhotbah 10

Pengkhotbah 10:4-19

Help us?
Click on verse(s) to share them!
4Ketika seorang pemimpin marah kepadamu, tetaplah tenang dan jangan berhenti mengerjakan tugasmu. Kalau kamu tetap tenang, dia bisa memaafkan meskipun kesalahanmu besar.
5Ada lagi hal yang menyedihkan yang sudah aku perhatikan di dunia ini, yaitu kesalahan yang dilakukan penguasa:
6Orang bebal ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi, sedangkan orang kaya ditempatkan pada posisi yang rendah.
7Demikian juga aku pernah perhatikan para budak menunggangi kuda, sedangkan para pembesar dari belakang berjalan kaki seperti budak.
8Hati-hatilah ketika menggali lubang, supaya jangan kamu jatuh ke dalamnya. Hati-hatilah ketika kamu membongkar pagar batu. Jangan sampai ular yang bersembunyi di situ menggigitmu.
9Hati-hatilah ketika kamu bekerja di tambang. Jangan sampai batu jatuh dan menimpamu. Dan berhati-hatilah waktu kamu membelah kayu, karena kapak bisa melukai dirimu.
10Sangat bodoh kalau kamu bekerja dengan parang yang tumpul! Lebih baik diasah dulu, supaya tidak perlu bersusah payah untuk memotong sesuatu. Begitu juga dengan hidupmu: Selalu lebih baik bekerja dengan bijaksana supaya kamu berhasil.
11Apabila kamu seorang pawang ular, semua kerja kerasmu akan sia-sia kalau membiarkan ular itu menggigitmu sebelum kamu menjinakkannya.
12Perkataan orang bijak mendatangkan kehormatan baginya, tetapi ketika orang bebal membuka mulutnya, dia hanya mencelakakan dirinya sendiri.
13Omongannya dimulai dengan kebodohannya, semakin lama dia berbicara, semakin seperti orang gila.
14Tetapi dia tetap bicara terus. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Siapa di antara manusia yang tahu secara pasti tentang masa yang akan datang?!
15Orang bebal cepat merasa lelah karena bekerja tanpa berpikir panjang. Maka orang-orang bergurau, “Lihat! Dia bahkan tidak tahu jalan pulang!”
16Sebuah kerajaan menghadapi banyak masalah ketika rajanya seorang kanak-kanak, dan para pejabatnya berpesta sepanjang malam sampai pagi.
17Tetapi diberkatilah kerajaan yang rajanya berwibawa, yang para pemimpinnya makan pada waktu yang seharusnya, dapat menguasai diri mereka, dan tidak mabuk.
18Seorang pemalas tidak mau memperbaiki atap rumahnya yang bocor— sekecil apa pun, dan lama-kelamaan seluruh atap rumahnya akan runtuh karena lapuk.
19Selagi ada uang, seseorang bisa menyediakan makanan dan anggur untuk menyenangkan para tamu undangannya.

Read Pengkhotbah 10Pengkhotbah 10
Compare Pengkhotbah 10:4-19Pengkhotbah 10:4-19